KEDATANGAN
SEKUTU SERTA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
A. PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMEREDEKAAN DENGAN KEKUATAN SENJATA
Pada awal tahun
1945,ihak sekutu memutuskan bahwa pasukan-pasukan Amerika akanmemusatkan
perhatian pada pulau-pulau di Jepang,sedangkan tanggung jawab atas Indonesia
dipindahkan dari South West Pasific Command (SWPC) atau komando pasifik barat
daya (di bawah Amerika Serikat) kepada South East Asia Command (SEAC) atau
komando Asia tenggara (di bawah Inggris). Padatanggal 29 september 1945,
tibalah pasukan Inggris di Jakarta dibawah pimpinan Letjen Sir Philip
Cristison. Pasukan ini dibawah naungan
AFNEI. AFNEI diserahi beberapa
tugas:
·
Menerima penyerahan Jepang
·
Membebaskan tawanan perang Jepang yang berasal dari Eropa
·
Melucuti dan memulangkan tentara Jepang
· Menegakkan
serta memelihara kondisi damai untuk diserahkan kepada pemerintahan sipil
· Mencari
informasi tentang para penjahat perang untuk selanjutnya diserahkan ke
pengadilan sekutu.
Semula
kedatangan mereka disambut hangat oleh rakyat Indonesia. Namun terjadi
ketegangan setalah diketahui bahwa Inggris datangan NICA. NICa adalah otoritas resmi semi militer
dibawah sekutu yang bertugas mengendalikan pemerintahan sipil Hindia-Belanda
setelah Jepang menyerah.
Kedatangan
NICA dengan membonceng Sekutu (Inggris) mengundang ketegangan karena rakyat dan
pejuang Indonesia yakin bahwa sejak awal Belanda berniat menduduki kembali
Indonesia. Kecurigaan semakin nyata ketika NICA mempersenjatai bekas anggota
Koninklijk Nederlands Indies Legel (KNIL) yang baru saja bebas dari tahanan
Jepang.
Dalam
kenyataannya kedatangan sekutu di daerah-daerah menimbulkan insiden. Tentara sekutu sering menunjkkan sikap yang
tidak menghormati kedaulatan bangsa Indonesia. Lebih dari itu tampak jelas
bahwa NICA ingin mengambil alih kekuasaan di Indonesia. Halini terbukti bahwa
AFNEI menyimpang dari misi awalnya. Kenyataan ini memicu pertempuran di
daerah-daerah seperti di Surabaya, Medan, Ambarawa dan Bandung.
1.
Pertempuran Medan Area (13 oktober 1945)
Awalnya
kedatangan sekutu disambut dengan baik oleh pemerintah Indonesiadi Sumatera
Utara. Gubernur Sumatera Utara Teuku Moh. Hasan mempersilakan tim Relief of
Allied of War and Interness (RAPWI) yang betugas membantu pembebasan para
tawanan perang, gubernur mengizinkan sekutu untuk menempati beberapa hotel di kota
Medan. Kenyataannya sekutu dan NICA mempersenjatai bekas tawanan itu serta
membentuk Medan Batalyon KNIL dengan tugas utama: mengambil alih kekuasaan di
kota Medan. Hal ini menimbulkan konflik dengan TKR dan Barisan Pemuda Indonesia
(BPI) pimpinan Achmad Tahir.
Insiden
pertama terjadi pada tanggal 13 oktober 1945, di hotel Bali Medan. Insiden
bermula ketika seorang penghuni merampas dan menginjak-injak lencana merah
putih yang dipakai oleh warga sewtempat. Sebanyak 96 orang tewas sebagian besar adalah orang-orang NICA.
Lama-kelamaan,
pihaksekutu dan NICA terdesak.Hal ini desebabkan pemuda dan TKR sering berhasil
menghadang sertamenyerbu pasukan sekutuyang sedang melakukan patroli. Pada
tanggal 10 Desember 1945 Sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran
terhadap kota Medan.
2.
Pertempuran Ambarawa (26 oktober 1945)
Ambarawa
adalah kota yang terletak di wilayah Jawa Tengah, tepatnya di Semarang dan
Magelang atau antara kota Semarang dan solo.pada mulanya kedatangan sekutu
disambut baik, Gubernur Jawa Tengah Wongsonegoro bahkan menyepakat menyediakan
bahan makanan serta bantuan lain yang diperlukan demi kelancaran tugas sekutu. Pihaksekutu juga berjanji tidak akan
menggangu kedaulatan RI. Akan tetapi
NICA yang membonceng sekutu mempersenjatai bekas tawanan tersebut. Hal ini
membuat kemarahan bangsa Indonesia.
Konflik
senjatapun tak dapat dihindari lagi. Pertempuran baru terhenti setelah Presiden
Soekarno tiba di Magelang pada tanggal 2 Nopember 1945 bersama-sama dengan
Brigjen Bethell, yang kemudian menghasilkan sejumlah kesepakatan antara
Indonesia dengan pihak sekutu. Berikut ini 3 dari 12 butir kesepakatan antara
Indonesia dan Sekutu:
· Sekutu
akan tetapmenempatkan pasukannya di Magelang dalamrangka menyelesaikan tugas
pokoknya, yaitu mengurus paratahanan, tetapi dengan jumlah yang terbatas,
· Jalan
raya antara Magelang dan Semarang tetap terbuka bagi lalulintas tentara sekutu
dan masyarakat Indonesia,
· Sekutu
tidak akan mendukung NICA dalam badan-badan yang berada di bawah kekuasaannya.
Pada kenyataannya
pasukan sekutu melanggar kesepakatan tersebut, pasukan sekutu menjatuhkan bom
di desa-desa sekitar Ambarawa sehingga TKR terpaksa menarik pasukannya ke
wilayah yang aman.
Pimpinan pasukan
TKR bernama Letkol Isdiman gugur. Kemudian kedudukannya digantikan oleh
pimpinannyalangsung yaitu Kolonel Sudirman. Kehadiran Kolonel Sudirman memberi
mapas baru kepada pasukan Indonesia. Merasa yakin posisi sekutu mulai terdesak
maka Kolonel Sudirman memerintahkan untukmengepung ambarawa dari berbagai
penjuru. Setelah pertempuran selama 4 hari akhirnya pasukan Indonesia berhasil
merebut Ambarawa serta memaksa sekutu menarik kembali pasukannya dari Ambarawa
ke Semarang.
3.
Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya
Pertempuran
Surabaya diawali dengan terbunuhnya Brigjen A.W.S Mallaby oleh Arek Suroboyo.
Oleh karena itulah Inggris memberikan ultimatum yang isinya” Siapa yang
membunuh Brigjen A.W.S.Mallaby agar menyerahkan diri dan bagi penduduk yang
memiliki senjata agar menyerahkannya selambat-lambatnya pukul 06.00 pagi pada
tanggal 10 Nopember 1945”. Ultimatum tersebut disambut dengan pertempuran
besar-besaran masyarakat tempur terus-menerus dikobarkan oleh Sutomo (Bung Tomo), Sungkono dan tokoh-tokoh lainnya
dengan satu tekad merdeka atau mati.
Sementara itu
Soekarno berpidato dengan menggunakan bahasa Inggris, lalu disiarkan ke seluruh
dunia. Melalui pidato itu iamelancarkan protes ke PBB. Soekarno juga mendesak
Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman untuk turun tangan menghentikan aksi
militer Inggris, namun protes Soekarno tidak dihiraukan Amerika Serikat dan
PBB. Kepada para pejuang rakyat Indonesia, soekarno menyeruhkan “Tetap Merdeka!
Kedaulatan Negara dan bangsa Indonesia yang diproklamasikan akan kam ipertahankan
dengan soenggoeh-soenggoeh, penuh tanggung jawab bersama, bersatu,ikhlas
berkorban dengan tekad “Merdeka atau Mati”. Sekali Merdeka Tetap Merdeka!”.
4.
Peristiwa Merah-Putih di manado
Setelah
mengetahui kalau Indonesia sudah merdeka maka, rakyat di Manado melucuti
senjata tentara Jepang danmengambilalih kekuasaannya. Gerakkan ini dipelopori
oleh S.S.Pelengkahu. kedatangan sekutu
dan NICA ke Manado yang bermaksud untuk menegakkan kembali kekuasaan
pemerintahan Belanda di Manado. Tentu saja memicu kemarahan rakyat Manado. Hal
ini memicu konflik bersenjata. Knflik pertama kali di Tondano dan Tomohon.
Rakyat terdesak mundur karena minimna persenjataan. Mereka melanjukan
perjuangan dipimpin oleh wolter mongisidi dan nona Emmy Soela dengan cara bergerilya. Dalam rangka
memperkuat perlawanan, Gubernur Sulawesi Sam Ratulangi memerintahkan agar
segera dibentuk organisasi masyarakat yang diberi nama Perjuangan Pusat
Keselamatan Rakyat (PPKR).
5.
Pertempuran di Bandung dan lautan Api (23 Maret 1946)
Pertempuran
di koa Bandung dan sekitarnya ini dikenal dengan istilah Peristiwa Bandung
Lautan Api. Dikatakan Bandung Lautan api karena masyarakat Bandngberhasil
membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan untuk mencegah tentara Sekutu dan
NICA menggunakan Fasilitas sebagai markas strategismiliter mereka. Sejak
kedatangannya, sekutu dan rakyat Indonesia sudah tegang. Pada tanggal 21
Nopember 1945 TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan terhadap
wilayah kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk Hotel Homann dan Hotel
Preanger yang mereka gunakan sebagai markas.keputusan untuk membakar kota
karena para pejuang tidak rela kota bandung dimanfaatkan oleh pihak sekutu dan
NICA. Selain itu bumi hangus merupakan strategi perang karena kekuatan tidak
sebanding dengan kekuatan senjata pihak sekutu dan NICA. Dalam pertempuran itu Muhammad Toha dan Ramdan tewas dalam gudang amunisi yang mereka meledakkan dengan
dinamit. Setelah peristiwa itu TRI bersama rakyat melakukan perlawanan secara
gerilya Bandung. Peristiwa ini mengilhami terciptanya lagu Halo, Halo Bandung.
6.
Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran
Lima hari di Semarang diawali dengan tewasnya dr.Karyadi, kepala Laboratorium
Rumah Sakit Semarang yang akanmemeriksa sumber air yang telah diracun pihak
Jepang di daerah Candi Semarang. Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15-20
oktober 1945 antara pasukan TKR dan PihakJepang di bawah pimpinan Mayor Kido.
Pertempuran baru berakhir setelah tentara Sekutu datang untuk melucuti tentara
Jepang pada tanggal 20 oktober 1945
7.
Perang Puputan di Bali
Perang Puputan
memiliki makna moral, karena dalam ajaran agama Hindu, kematian seorang
prajurit dalam kondisi seperti itu akan menjadi kehormatan bagi keluarganya. di
Bali dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai denga pasukannya, Ciung Wanara.
Pertempuran ini dimulai bulan april 1946 di Denpasar dan beberapakali
memperoleh kemenangan, namun karena keterbatasan senjata akhirnya pasukan Ciung
Wanara terdesak dan mereka bertahan di Desa Marga. Di daerah ini I Gusti Ngurah
Rai berperang habis-habisan sampai titikdarah penghabisan (Puputan) dan
akhirnya beliau dan pasukannya gugur sebagai pahlawan bangsa. Sementara itu di
pihak Sekutu kuran lebih 400 orang tewas. Pertempuran ini dikenal dengan
pertempuran Margarana yang berakhir pada tanggal 18 Nopember 1946.
8.
Petempuran di Sumatera
Selain di
Pulau Jaw, perang dalam mempertahankan kemerdekaan juga berlansung di luar
pulau Jawa, seperti Sumatera. Di Aceh rakyat bersama TKR dibawah pimpinan Teuku
Nyak Arief mengadakan perlawanan keas terhadap pasukan Sekutu dan Belanda.
Pertempuran terjadi juga di Padang, Bukit Tinggi, Lampung, Palembang dan
Riau.diSumatera, sekutu dan Belanda banyak menjumpai rakyat Indonesia dengan
semangat ingin merdeka dengan tekad merdeka atau mati.
Tugas
Lengkapilah Kolom berikut ini!
Identifikasi kembalisemua perjuangan
bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan melalui kekuatan
senjata. Selanjutnya isilah kolom berikut ini!
NO
|
NAMA PAHLAWAN
|
WAKTU DAN TEMPAT
|
PEMIMPIN
|
AKHIR PERLAWANAN
|
1
|
Surabaya, 10 November 1945
|
|||
2
|
I Gusti Ngurah Rai
|
|||
3
|
Peristiwa Merah putih
|
|||
4
|
||||
5
|
||||
6
|
B. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Strategi
Diplomasi
Diplomasi
dilakukan dalam tiga cara, yaitu dengan mencari dukungan negara-negara anggota
PBB, membawa masalah Indonesia-Belanda kehadapan Dewan Keamanan PBB, dan
berunding secara langsung dengan Belanda.
Dalam perundingan
awal yang diprakarsaioleh panglima AFNEI Letjen Philip Christison. Dalam
perundingan itu Archibald Clark Kerr dan Lord Killearn dari Inggris
bertindaksebagai penengah. wakilIndonesia adalah Sutan Sjahrir selaku Perdana
Menteri, H.Agus Salim dan A.K.Pringgodigdo. Sementara itu H.J.Van Mook tidak
bertindak atas nama pemerintah Belanda tetapi atas nama Pribadi.
Dalam perundingan
itu Van Mook mengakui Jawa dan Madura sebagai wilayah de facto Indonesia.
Disamping itu ia mengakui Indonesia sebagai negara persemakmuran yang berbentuk
federal tetapi menjadi bagian dari kerajaan Belanda. Sementara itu dipihak
Indonesia menginginkan pengakuan de facto terhadap pulau Jawa, Madura dan
Sumatera. Usulan Van Mook menjadikan Indonesia negara persemakmuran ditolak
oleh Agus Salim.
Van Mook kemudian
memprakarsai perundingan lanjutan yang kelak diberi nama Perundingan Hooge
Veluwe, pada tanggal 12-24 April 1946. Perundingan ini gagal total karena
Belanda menolak pengakuan kedaulatan Republik Indonesia secara de facto yang
meliputi Jawa, Madura dan Sumatera. Kegagalan perundingan Hooge Veluwe serta
ketegangan yang terus meningkat antara Indonesia dan Belanda mendorong lahirnya
perundingan-perundingan baru.
1.
Perundingan Linggarjati
Belanda mencapai
kesepakatan diplomatik dengan RI pada bulan November 1946. Pada tanggal 12
November 1946, di Linggarjati (kini Kuningan dekat Cirebon), diadakan
perundingan Linggarjati yang hasilnya sebagai berikut:
a.
Belanda mengakui RI sebagai kekuasaan de facto di Jawa,
Madura dan Sumatera. Adapun Belanda harus meninggalkan daerah de facto paling
lambat tanggal 1 Januari 1949.
b.
Kedua pihak sepakat bekerja sama dalampembentukan suatu
negara Republi Indonesia Serikat (RIS) yang berbentu Federal
c.
RIS dan Belanda bersatu menjadi Uni Indonesia-Belanda
dengan Ratu Belanda sebagai kepalanya.
Hasil
perjanjian Linggarjati ditandatangani pada tanggal 25Maret 1947,pihak Indonesia
diwakili oleh Perdana Mentri Sutan Syahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh Van
Mook. Kesepakatan itu tidak berlangsung lama karena kedua belah pihak saling
tidak percaya sehingga timbul pertikaian-pertikaian politik yang sengit. Akan
tetapi hasil perjanjian Linggarjati adalah satu langkah menuju cita-cita
kesatuan Republik Indonesia.
2.
Komisi Tiga Negara (KTN)
Disebut komisi
Tiga negara karena beranggotakan tiga negara, yaitu Australia yang dipilih
Indonesia, Belgia dipilih oleh Belanda, dan Amerika sebagai penengah atau pihak
netral. Australia diwakili oleh Richard.
C. Kirby, Belgia diwakili oleh Paul
Van Zeeland dan Amerika Serikat diwakili oleh Frank Graham. KTN memutuskan
bahwa tugasnya di Indonesia adalah
menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan cara-cara damai. KTN
berhak mengambil inisiatif untuk masalah militer, sedangkan untuk masalah
politik KTN hanya memberikan saran-saran
3.
Perjanjian Renville
Atas prakarsa
Komite Tiga Negara akhirnya Indonesia dan Belanda dipertemukan di meja
perundingan. Perundingan ini dilaksanakan atas kapal perang Amerika Serikat USS
Renville. Oleh karena itu perundingan ini dikena ldengan perundingan Renville.
Dalam perundingan ini Perdana Menteri Amir Syarifuddin menjadi pemimpin
delegasi Indonesia, sedangkan pihak Belanda diwakili oleh Abdulkadir
Widjojoatmojo (orang Indonesia Yang Pro Belanda).
Hasil perundingan
Renville yaitu:
a.
Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia,
dan berakhir setelah kedaulatannya diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat
(RIS)
b.
RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan negara Belanda
dalam uni Indonesia-Belanda
c.
RI merupakan bagian dari RIS
d.
Daerah RI yang didudukioleh Belanda sebagai hasil agresi
militer, harus diakui sebagai daerah pendudukan Belanda
e.
Pasukan RI yang berada didaerah kantong (daerah
pendudukan Belanda) harus ditarik ke daerah RI.
4.
Perundingan Roem-Royen (17 APRIL 1949)
Perundingan ini
berisikan antara lain bahwa pemerintah Indonesia bersedia untuk:
·
Memerintahkan”seluruh pengikut Republik yang bersenjata”
untuk menghentikan perang gerilya
·
Bekerja sama untuk menjaga ketertiban, keamanan dan
menjaga perdamaian
·
Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag,
dengantujuan mempercepat “kedaulatan kepada Negara Indonesia Serikat dengan
tanpa syarat setelah para pemimpin pemerintahan kembali ke Yogyakarta
·
Menghentikan aksi militer dan membebaskantahanan politik
·
Menyetujui kembalinya pemerintahan RI ke Yogyakarta
·
Menyetujui RI sebagai bagian dari negara Indonesia
Serikat
·
Berusaha akan menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar.
Pada
tanggal 6 Juli 1949, Soekarno-Hatta kembali ke Yogyakarta. Kembalinya Presiden
dan wakil Presiden ini diikuti dengan penarikan mundurnya pasukan Belanda dari
Yogyakarta.
5.
Konferensi Inter Indonesia
Konferensi Inter
Indonesia baru dilaksanakan setelah pemimpin Indonesia kembali ke Yogyakarta.
Konferensi ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung pada
19-22 Juli1949, di Kaliurang, yogyakarta. Pelaksanaannya dipimpin oleh Mohammad
Hatta. Sementara tahap kedua berlangsung pada tanggal 31 Juli- 3 Agustus 1949, diadakan
di Jakarta di bawah pimpinan Sultan Hamid selaku ketua BFO. Dalam hal ini, BFO
mendukung tuntutan Indonesia atas penyerahan kedaulatan tanpa ikatan-ikatan
politik ataupun ekonomi. Dalam bidang pertahanan dan militer, konferensi ini
merumuskan beberapa hal sebagai berikut:
·
Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS)
merupakan angkatan perang nasional
·
TNI merupakan kekuatan inti APRIS. APRIS akan menerima
orang-orang Indonesia yang ada di dalamkesatuan KNIL
·
Pertahanan negara akan menjadi tugas dan hak pemerintah
RIS.
Keberhasilan
dari kesepakatan inilah yang memungkinkan terselenggaranya Konferensi Meja
Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda dari bulan Agustus sampai November 1949.
6.
Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja
Bundar (KMB), dengan dihadiri oleh delegasi Indonesia yang dipimpin oleh
Mohammad Hatta, delegasi Belanda dipimpin oleh J.V.Maarseven, dari delegasi BFO
dipimpin oleh Sultan Hamid, dan UNCI diketuai oleh Chritchley. Konferensi
dipimpin oleh Perdana Menteri Belanda Willem Drees. Dalam konferensi ini
dibentuk tiga komisi masing-masing membahas masalah ketatanegaraan, keuangan
dan militer.
Setelah
perundingan yang berlarut-larut, pada tanggal 2 November 1949 tercapailah
persetujuan KMB, dengan hasil-hasil utamanya sebagai berikut:
·
Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir
bulan Desember 1949
·
Diputuskan pula beberapa persetujuan pokok yang terkait
masalah keuangan, ekonomi, sosial budaya dan lain-lain
·
Mengenaisoal Irian Barat penyelesaiannya akan ditunda
selama satu tahun
·
Persetujuan KMB juga memuat ketentuan-ketentuan mengenai
pembentukan APRIS dengan TNIsebagai inti.
·
Kerajaan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda
·
Indonesia membayar utang-utang Belanda sejak tahun1942.
7.
Penyerahan Kedaulatan
Pada tanggal 23
Desember 1949, Wakil Presiden Mohammad Hatta
berangkat ke Belanda memimpin delegasiRIS. Misi utamanya adalah
menandatangani naskah pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda. Para
penandatangan yang hadir adalah Ratu Juliana, perdana menteri Willem Drees,
menteri seberang lautan A.M.J.A.Sassen, Mohammad Hatta. Di Jakarta Sultan
Hamengkubuwono IX dan wakil tinggi mahkota A.H.J.Lovink secara bersama-sama
menandatangani naskah penyerahan kedaulatan. Pada tanggal yang sama di
Yogyakarta dilakukan penyerahan kedaulatan dari RI kepada RIS. Setelah
penandatanganan, Presiden Soekarno kembali ke Jakarta untuk memangku jabatan
baru sebagai Presiden RIS. Setelah hampur selama 4 tahun ditinggalkan, Jakarta
sekarang kembali menjadi ibu kota Republik.
Tugas
Lengkapi kolom-kolom berikut ini!
Strategi Diplomasi dalamMempertahankan Kemerdekaan
NO
|
Nama Perjanjian
|
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan
|
Tokoh yang Terlibat
|
Keuntungan
|
|
Bagi Indonesia
|
Bagi Belanda
|
||||
Evaluasi III
- PILIHAN GANDA
Jawablah pertanyan dibawah Ini!
1. Salah satu tugas Sekutu di Indonesia adalah...
a.
Menerima penyerahan
kekuasaan dari tangan Jepang
b.
Memulihkan keamanan di
Indonesia
c.
Melucutisenjata Jepang
yang dirampas pemuda Indonesia
d.
Mengantarkan NICA di
Indonesia
e.
Membantu Belanda
menguasai Indonesia
2.
Pasukan Sekutu mendarat
di surabaya pada tanggal...
a.
25 Oktober 1946 d. 25 Oktober 1945
b.
25 Oktober 1947 e. 25 Oktober 1948
c.
25 Oktober 1944
3.
Belanda mengakui
kedaulatan Republik Indonesia atas Jawa, Madura dan Sumatera adalah
hasilperundingan...
a.
Renville d. Konferensi Meja Bundar
b.
Roem-Royen e.
Inter-Indonesia
c.
Linggar Jati
4.
Tujuan knferensi
Inter-Indonesia adalah...
a.
Untuk membentuk
pemerintahan darurat
b.
Menyatukan anrata RI dan
BFO
c.
Membentuk negara
Kesatuan RI
d.
Untuk membentuk negara
Federal
e.
Untuk menyatukan
pendapat
5.
Pernyataan berikut ini
yang tidak tepat terkait dengan tugas AFNEI
di Indonesia adalah...
a.
Mengadili
penjahat-penjahat perang Jepang
b.
Membebaskan tawanan
perang Jepang
c.
Melucuti dan memulangkan
tentara Jepang ke negaranya
d.
Menjamin kondisi damai
e.
Menerima penyerahan
Jepang
6.
Istilah puputan mengacu
pada suatu semangat perjuangan melawan penjajah yang ditunjukkan oleh rakyat
di...
a.
Jawa Tengah d. Jawa Barat
b.
Bali e. Jawa
Timur
c.
Sulawesi Selatan
7.
Perhatikan nama-nama
pejuang di bawah ini
(1)
Kol. Isdiman (4)
Achmad Tahir
(2)
Moh.Toha (5) A.
Rivai
(3)
Emmy Saelan
Dari nama-namadi atas, pejuang yang terkait erat dengan perlawanan terhadap
Sekutu di Jawa Barat ditunjukkan pada nomor...
a.
(1) d.
(4)
b.
(2) e.
(5)
c.
(3)
8.
Sekutu tiba di Bandung
pada tanggal 12 oktober 1945. Peristiwa pembumihangusan Kota Bandung yang kelak
dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api mewarnai kedatangan Sekutu di kota
ini. Pelaku utamanya adalah...
a.
TKR d.
Pasukan Inggris
b.
TRI e.
Pasukan siluman
c.
NICA
9.
Faktor utama meletusnya
pertempuran di Ambarawa pada tanggal 20 November 1946 adalah...
a.
Sekutu melanggar
kesempatan
b.
NICA membonceng pasukan
Sekutu
c.
Sekutu tidak mengakui
eksistensi TKR
d.
TKR tidak percaya pada
komitmen Sekutu
e.
Sekutu mengambil alih
pemerintahan di Jawa Tengah
10.
Perjanjian linggarjati
yang ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 menjadi cikal bakal lahirnya
bentuk negara... di Indonesia
a.
Kesatuan d.
Republik
b.
Pancasila e. Federal
c.
Sosialis
B.
ESSAY
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
1.
Mengapa perjanjian
Linggarjati berbuntut lengsernya Sutan Syahrir dari Perdana Menteri?
2.
Tuliskan isi perjanjian
Renville!
3.
Tuliskanlah fungsi
Komite Nasional Indonesia!
4.
Sebutkanlah keputusan
dari perundingan Roem-Royen!
5.
Apa yang menyebabkan
terjadinya peristiwa Ambarawa?
Kunci jawabannya kasih dong
ReplyDeleteKlo boleh tau, ini sumbernya dri buku mana yh???
ReplyDeleteLengkappp
ReplyDeleteTerimakasih
Kesimpulannya gak ada yah?
ReplyDeletegaada tanggalnya
ReplyDelete