BAB II
PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN TERBENTUKNYA
PEMERINTAHAN INDONESIA
A. Peristiwa-peristiwa sekitar
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1.
Kekalahan Jepang dalamperang Asia Timur Raya(Perang
Pasifik)
Perang Pasifik
berakhir dengan kekalahan Jepang. Dengan kekalahan
itu Jepang harus membuat suatu perjanjian atas pernyerahannya kepada sekutu
yang ditanda tangani secara resmi diatas
kapal USS Missouri pada tanggal 2 sepember 1945, dengan wakil sekutu Jenderal
Douglas McArthur dan wakil Jepang Menteri Luar negeri Mamoro Shigemitsu.
Pemboman atas
Hirosima dan Nagasaki membuat Jepang tidak ada pilihanlain untuk menyerah. Hal
itu ditambah lagi dengan pemboman sekutu atas kawasan-kawasan industri
strategis di Jepang, termasuk industri galangan kapal.
2.
Perbedaan pendapat tentang proklamasi Kemerdekaandan
peristiwa Rengasdengklok
Sehari setelah
pemboman sekutu atas kota Hiroshima, yaitu tanggal 7 Agustus 1945, sekutu
menjatuhkan bom ataom kedua dikota Nagasaki. Dengan dijatuhkannya bom atom di
Nagasaki dan Hiroshima membuat Jepang tidak berkutik. Dan menyerah ada tanggal
15 agustus 1945 kepada Sekutu. Dihariyang sama Soekarno dan
Rajimanwidiodiningrat pergi terbang ke Dalat, Vietnam atas permintaan Marsekal
Terauchi.sehari kemudian pada tanggal 10 agustus, Sutan Syahrir mendegar dari
siaran radio British Broadsting Corporation (BBC) tentang kemungkinan Jepang
akanmenyerah kepada sekutu. Seiring keberangkatan Soekarno dan Hatta ke
Vietnam, para aktivis pergerakan tanah air baik tua maupun muda, mulai
membicarakan rencana poklamasi kemerdekaan. Tidak ada yang berkeberatan jika
proklamasi kemerdekaan dilaksanakan secepat-cepatnya. Namun berdasarkan
pertimbangan akan khawatir bahwa sekutu akan menjadi penguasa selanjutnya,
sudah dapat dipastikan Belanda melali NICA akan kembali menguasai Indonesia.
Jika hal ini terjadi kemerdekaan sulit terwujud.
Hal ini menjadi
ketegangan antara golongan tua dan golongan muda. Golongan tua diwakili oleh Soekarno dan Hatta
menghendaki Kooperatif dengan Jepang. Atinya segala sesuatnya harus
dikonsultasikan dulu dengan Jepang. Ada dua pertimbangan mendasar Soekarno:
(1)
Belum ada kepastia kalauJepang sudah kalah dan menyerah
kepada sekutu. Angkatan perang Jepang di Indonesia masih berada dalamkeadaan
siaga dan dengan kekuatan penuh.
(2)
Jepang sendiri telah berjanji akan memberikan kemerdekaan
kepada Indonesia, yaitu tanggal 24 Agustus 1945. Oleh karena itulah Soekarno
berpendapat bahwa waktu yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan menunggu
keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), lembaga bentukan
Jepang.
Sementara itu,
golongan muda yang diwakili oleh Sutan Syahrir
bersikap nonkooperatif. Menurut golongan muda proklamasi kemerdekaan
harus dilaksanakan sesuai keinginan rakyat Indonesia sendi bukan atas usulan
atau persetujuan dai Jepang. Menurut kaum muda kemerdekaan Indonesia bukan
pemberian Jepang, melainkan hasil perjuangan dan pengorbanan rakyat Indonesia
sendiri. Golongan muda bahkan menyatakan sikap perlawanan dengan kekuatan
senjata jika Jepang campur tangan. Golongan muda berusaha menyakinkan Soekarno
dan Hatta bahwa Jepang sudah menyerah dan rakyat siap melawan Jepang apa pun
resikonya. Namun Soekarno tidak bergeming. Pada tanggal 15 Agustus malam hari sekitar
pukul 20.00, golongan muda dipimpin Chaerul Saleh menggelar rapat di ruang
Laboratorium Mikrologi di Pegangsaan Timur untuk membicarakan pelaksanaan
Proklamasi kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang. Rapat tersebut menghasilkan
dua keputusan yaitu;
(1) Mendesak Bung Karno dan Bung Hatta agar
melepaskan ikatannya dengan Jepang dan harus bermusyawarah dengan pemuda.
(2)
Mendesak Bung
Karno dan Bung Hatta agar dengan atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia malam itu juga atau paling lambat pada tanggal 16 Agustus
1945. Namun lagi-lagi Bung Karno bertahan pada pendiriannya.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari sekitar jan 04.00 sejumlah pemuda
diantaranya Soekarni, Wikana, dan Chaerul Saleh memaksa membawa Soekarno dan
Hatta ke Rengasdengklok. Aksi penculikan ini mengecewakan Bung Karno, namun
para pemuda menganggapnya sebuah tindakan patriotik. Soekarno dan Hatta berada
di Rengasdengklok seharian penuh dengan menempati sebuah rumah milik warga
masyarakat keturunan Tionghoa yang bernama Jo Ki Song. Sementara itu di Jakarta
terjadi kesepakatan antara Wikana yang mewakili golongan muda dan Ahmad
Soebarjo mewakili golongan tua. Isi kesepakatan itu adalah bahwa proklamasi
akan dilaksanakan paling lambat pada tanggal 17 Agustus. Atas kesepakatan itu
Ahmad Soebarjo bergegas ke Rengasdengklok dan membawa Soekarno dan Hatta
kembali ke Jakarta.
3.
Penyusunan Naskah Proklamasi
Soekarno dan
Hatta bergegas menuju rumah Laksamana Maeda Tadashi di jalan Imam Bonjol No.1
guna melakukan rapat menyiapkan teks proklamasi. Turut bersama mereka Ahmad
Soebarjo, Soekarni, Burhanudin, Mmuhammadiah Diah (B.M.Diah), Sudiro dan Sayuti
Melik. Setelah naskah telah selesai Soekarnomeminta Sayuti Melik untuk
mengetiknya. Sebenarnya Soekarno menyarnkan semua tokoh yang hadir dapat
membubuhkan tanda tangan. Namun diputuskan hanya Soekarno dan Hatta yang
menandatangani naskah proklamasi atas nama bangsa Indonesia. Sertelah
penandatangan mereka merundingkan lokasi pelaksanaan proklamasi. Semula
disepakati akan dilaksanakan dilapangan IKADA, namun Soekarno khawatir
pelaksanaan proklamasi akan memicu bentrokan dengan tentaraJepang. Maka
disepakati upacara proklamasi di halaman rumah Soekarno yaitu jalan Pegangsaan
Timur No.56 Jakarta, atau sekarang jalan Proklamsi No.1.
4.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Para pemimpin
bangsa Indonesia mulai berdatangan menjelang pukul 10.00 WIB ke rumah kediaman
Soekarno. Lima menit sebelum acara dimulai Bung Hatta langsung menuju ke kamar
Bung Karno kedua pemimpin itu keluar dan langsung menuju ke tempat yang telah
disediakan dengan diiringi oleh ibu Fatmawati. Dengan suara yang mantap
Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan sebelum membacakan teks proklamasi
kemerdekaan. Teks proklamasi dibacakan tepat pada pukul 10.00 WIB. Setelah teks
proklamasi selesai dibacakan Sudanco Suhud dan Latief Hendranigrat mengibarkan
bendera merah putih. Pada saat itu juga semua yang hadir spontan menyanyikan
lagu Indonesia Raya.
5.
Penyebaran Berita Proklamasi
Setelah proklamasi
kemerdekaan dilaksanakan pada hari itu juga alinan teks disampaikan kepada
kepala Hoso Kanri Kyoku atau Pusat Jawatan Radio (RRI). Selanjutnya operator
radio bernama F.Wuz menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia melali radio.
Selain mealui radio berita kemrdekaan Indonesiadisebarkan melalui surat kabar,
pamflet, poster serta coretan-coretan di gerbong ketera api dan
didinding-dinding kota.
B. Pembentukan Pemerintahan
Indonesia dalam Sidang PPKI (18-22 Agustus 1945)
1.
Hari Pertama Mengesahkan Undang-undang Dasar 1945
sertamemilih Presiden dan Wakil Presiden
Pada tanggal 18
Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang pertama dan menghasilkan beberapa
keputusan, yaitu:
(1)
Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undand Dasar sebagai
konstitusi negara (UUD 1945)
(2)
Memilih Soekarno sebagai presiden dan Hatta sebagai wakil
presiden.
(3)
Presiden sementara waktu akan dibantu oleh komite
nasional.
2.
Hari kedua; pembentukan kementerian dan pembagian wilayah
PPKI menetapkan
12 departemen, menunjuk para pejabat departemen, serta menetapkan wilayah
Republik Indonesia dengan meliputi delapan provinsi sekaligus menunjuk
gubernurnya.
1) Jawa Barat :MasSutardjo Kertohadi kusumo
2) Jawa Tengah : Raden Panji Suroso
3) Jawa Timur :
Raden Mas Temenggung Ario
Soerjo
4) Borneo (Kalimantan) :
Mohammad Noor
5) Sulawesi :
Sam Ratulangi
6) Maluku :
Jonnes Latuharhary
7) Sunda Kelapa (Nusa Tenggara) : Mr.I.Gusti Ketut Pudja
8) Sumatera :
Mr. Teuku Moh. Hassan
Diluar
itu masih ada tambahan dua daerah istimewa, yaitu Yogyakarta dan Surakarta.
Pada
tanggal2 september 1945 bertempat di Hotel Miyako (Des Indes) presiden Soekarno
melantik kabinet pertama Republik Indonesia, yang terdiri atas12 menteri
departemen, 4 menterinegara dan 4 pejabat negara.
Kabinet
pertama Republik Indonesia:
1)
Menteri dalam negeri :R.A.A.
Wiranatakusuma
2)
Menteri luar negeri :
Mr. Achmad Subarjo
3)
Menteri keuangan :
Mr. A.A. Maramis.
4)
Menteri kehakiman :
Ir. Surachman cokrodisuryo
5)
Menteri keamanan rakyat :
Supriyadi
6)
Menteri pengajaran :
Ki Hajar Dewantara
7)
Menteri penerangan :
Mr. Amir Syarifuddin
8)
Menteri sosial :
Mr. Iwa Kusumasumantri
9)
Menteri pekerjaan Umum :
Abikusno Tjokrosuyoso
10)
Menteri kesehatan :
dr. Boentaran Martoatmojo
11)
Menteri perhubungan (ad
interim) : Abikusno Cokrosuyoso
12)
Menteri Kemakmuran :
Ir.D.P.Surahman
Empat
menteri negara terdiri dari Wahid Hasyim, dr. M.Amin,Mr. R.M.Sartono, dan Otto
Iskandardinata. Sementara itu empat pejabat negara terdiri dari:
(1)
Ketua Mahkamah Agung :
Mr. Dr. Kusuma Atmaja
(2)
Jaksa Agung :
Mr. Gatot Tarunomiharjo
(3)
Sekretaris negara :
Mr. A.G. pringgodigdo
(4)
Juru bicara negara :
Sukarjo Wiryo Pranoto
3.
Hari ketiga: Membentuk Tiga Badan Baru (KNI, PNI, dan
BKR)
Pada hari ketiga,
tanggal 22 Agustus presiden memutuskan berdirinya tiga badan baru yaitu:
a.
Pembentukan Komite Nasional Indonesia
KNIP memiliki
wewenang legeslatif, yang ditetapkan dalam rapatpertama KNIP tanggal 16 oktober
1945. KNIP diakui sebagai cikal bakal badan legeslatif di Indonesia, pada
tanggal 29 agustus 1945 KNIP resmi menjadi Dewan perwakilan Rakyat Republik
Indonesia (DPR RI).
b.
Partai Nasional Indonesia
Pada mulanya
pembentukan PNI bertujuan menjadikannyasebagai partai tunggal di Indonesia.
Pimpinan utamanya adalah Soekarno,pimpinan keduaMoh.Hatta dan dewan pimpinan
lainya terdiri dari Gatot Tarunamiharja, Iwa Kusumasumantri, A.A.Maramis,
Sayuti Melik dan Sujono.
c.
Badan keamanan Rakyat ((BKR)
Awalnya BKR
dibentuk bukan sebagai kesatuan militer yang resmi. Tetapi ketegangan politik
yang terjadi menyadarkan pemerintah bahwa BKR tidak cukup untuk mempertahankan negara
dari serangan musuh. Pemerintah Indonesia sadar bahwa sulit mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan
negara tanpa memiliki angkatan perang. Maka melalui maklumat pemerintah tanggal
5 oktober 1945, dibentuklah Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
C. Dukungan dan Reaksi Rakyat
Indonesia terhadap Proklamasi Kemerdekaan
1. Reaksi langsung dan Spontan
Reaksi langsung
dan dukungan spontan terhadap proklamsi tampak dimana-mana diantaranya:
a.
Comite van Actie (komite aksi)
Komite aksi
merupakan utusan laskar perjuangan yang terdiri dari angkatan pemuda Indonesia
(API), Barisan Rakyat Indonesia(BARA), Barisan Buruh Indonesia (BBI) dan lain
sebagainya.
b.
Dukungan pemimpin keresidenan
Beberapa pimpinan
keresidenan di Jawa menyambut proklamasi kemerdekaan dengan menyatakan diri
sebagai bagian dar Republik Indonesia.
c.
Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Sultan
Hamengkubuwono IX menyetakan “Negeri Ngayogyakarta Hadininggrat” yang bersifat
kerajaan adalah daerah istimewa dalam wilayah negara Indonesia.
Berikut kutifan
pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX:
1.
Negara Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan
adalah daerah istimewa dari negaraRepublik Indonesia.
2.
Sebagai kepala negara, Sri sultan Hamengkobuwono IX
memegang pemerintahan di wilayah kesultanan Yogyakarta.
3.
Kesultanan Yogyakarta mempunyai hubungan langsung dengan
pemerintah pusat Republik Indonesia dan Sultan Hamengkubuwono bertanggung jawab
atas negeri Yogyakarta langsung kepada presiden Republik Indonesia.
d.
Peristiwa Lapangan Ikada
Rapat akbar di
Lapangan IKADA Jakarta merupakan bentuk protes dan perlawanan terhadap Jepang.
Rapat raksasa di lapangan IKADA Jakarta pada tanggal 19 september 1945
tujuannya adalah:
·
Para pemimpin rakyat Indonesia dapat berbicara dihada[an
rakyat sehingga semangat kemerdekaan tetap bertahan dihati rakyat.
·
Menunjukkan kepada duniabahwabangsaIndonesia dapat meraih
kemerdekaan karena perjuangan sendiri,bukan atas pemberian Jepang.
Suasana di
lapangan IKADA menjadi tegang setelah pasukan Jepang datang dan mengepung
dengan persenjataan lengkap. Meskipun demikian massa tetap berdatangan ke
tempat tersebut. Meskipun berlangsung singkat rapat akbar di lapangan IKADA
memiliki makna yang penting sebagai berikut:
1.
Berhasil memperetemukan pemerintah Indonesiadengan
rakyatnya
2.
Merupakan perwujudan kewibawaan pemerintah Republik
Indonesia dihadapan rakyat
3.
Berhasil menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan
bangsa Indonesia.
2. Pelucutan senjata dan PengambilalihanAset Jepang
Pelucutan senjata
milik Jepang dimaksudkan untuk:
(1)
Mendapatkan senjata untukmodal perang
(2)
Mencegah senjata Jepang agar tidak jatuh ketangan sekutu
(3)
Mencegah agar senjata Jepang tidak digunakan untuk
membunuh rakyat.
D. Sistem Pemerintahan Indonesia
pada Masa Awal Kemerdekaan
Pada tanggal 16
dan 17 oktober 1945, lembaga pembantu dan penasehat presiden, yaitu KNIP
mengadakan sidang pertamanya, yang bertempat di Balai Muslimin, jalan Kramat
Raya, Jakarta. Sidang dipimpin oleh ketuanya Kasman Singodimedjo. Pelaksanaan
sidang ini karena adanya petisi Sjahrir dkk, yang isinya desakan perubahan
sistem pemerintahan. Menurutnya sistem presidensil kekuasaanya terlalu besar
oleh karena itu beliau mengusulkan menggunakan sistem parlementer yang diyakini
lebih cocok untuk kondisi Indonesia yang memiliki beragam ideologi, paham serta
pandangan politiknya. Karena itu langkah syahrir adalah membentuk serta
memperkuat lembaga legeslatif, pusat kekuasaan yamg sesungguhnya dalam sistem
parlementer. Pada tanggal Soekarni mengusulkan agar perjuangan Republik
Indonesia menjadi lebih revolusioner. Katanya KNIP harus mempunyai pimpinan
yang bertanggung jawab dan birokrasi bertele-tele harus dihapuskan dari
sistemkerja KNIP.
Evaluasi II
- Pilihan Ganda
Pilihlah kawaban
yang paling tepat!
1.
Informasi yang tidak tepat berikut ini terkait dengan
lembaga yang disebut BPUPKI adalah...
a.
Dibentuk sebeluJepang menyerah kepada sekutu
b.
Dibentuk atas inisiatifJepang
c.
Tugas utamanya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
d.
Dipimpin oleh orang Indonesia
e.
Merupakan realisasi atas sebuahjanji Jepang
2.
Kabar menyerahnya Jepang disuatu sisi meggembirakan,
manum disisilainmenjadi sumber ketegangan baru di tengah-tengah kaumaktivis dan
tokoh pergerakan nasional. Pokok keteganganitu adalah menyangkut...
a.
Kapan proklamasi kemerdekaan itu dilaksanakan
b.
Bagaimanaproklamasi itu dilakukan
c.
Alasan dilakukannya proklamasi kemerdekaan
d.
Tempat kemerdekaan itu diproklamasikan
e.
Siapayangmemproklamasikan
3.
Sikap Soekarno dan Hatta, sebagai wakilgolongan tua
memicu golongan muda untuk menculiknya ke rengasdengklok adalah bahwa Soekarno
dan Hatta...
a.
Tidak ingin proklamasi dilakukan secepatnya
b.
Menganggap remeh kekuasaan rakyat dalam melawan Jepang
c.
Tidak melibatkan kaum muda dalam rapat-rapat penting
d.
Menulis naskah proklamasi dirumah perwira Jepang
e.
Menghendaki proklamasi dilakukan dalam wadah PPKI
4.
Perhatikan data berikut ini!
(1)
Peristiwa rengasdengklok (4)
penyebarluasan berita proklamasi
(2)
Penyusunan naskah proklamasi (5) pengesahan UUD
(3)
Pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
Dari data
diatas pernyataan yang tidaktermasuk dalam peristiwa penting yang terjadi pada
sekitarproklamasi kemerdekaan ditunjukkan pada nomor...
a.
(1) d.
(4)
b.
(2) e.
(5)
c.
(3)
5.
Sekembalinya dari rengasdengklok, Soekarno dan Hatta
langsung menuju ke rumah Laksamana Maeda dalam rangka...
a.
Beristirahat d.
Bertemu dengan golongan muda
b.
Menyusun strategi perlawanan e. Berlindung kepadaJepang
c.
Menyusun naskah proklamasi
6.
Salah satuhasil sidang PPKI yang diselenggarakan pada
tanggal 19 Agustus 1945 adalah...
a. Pengesahan Undang-undang Dasar d. Pembentukan DPR dan MPR
b. Pemilihan
presiden wakil presiden e.
Pembentukan kabinet pertama RI
c. Pembagian
wilayah RI
7. Keputusan untuk menetapkan
wilayah RI menjadi delapan provinsi yang melipiti, sumatera, kalimantan,
sulawesi, jawa barat, jawa tengah, sunda kecil, dan Maluku dihasilkan melalui
sidang...
a. PPKI pertama d.
Parlemen
b. BPUPKI e.
PPKI kedua
c. komite nasional
8. para tokoh bangsa,terutama yang beragama Islam, setuju untuk mengganti
bunyi pembukaan UUD 1945 sebagaimana tertera dalam Piagam Jakarta. Selain untuk
selain dalam rangka menjaga persatuan bangsa, sikap itu juga mencerminkan
penghargaan serta toleransi terhadap...
a. keberagamaan d.
Jasa para pahlaewanan
b. martabat manusia e.
Perbedaan pendapat
c. orang-orang Indonesia Timur
9. perhatikan nama-nama berikut ini!
(1) supomo (4)
Moh. Yamin
(2) Soekarno (5)
Moh. Hatta
(3) Achmad Soebarjo
Dari nama diatas yang paling berperan dalammerumuskan naskah Proklamasi
ditujunjukkan pada nomor...
a.
(1), (2), (3) d.
(2), (3), (5)
b.
(1), (3), (5) e.
(3), (4), (5)
c.
(2), (3), (4)
10. Rapat PPKI yang direncanakanpada tanggal 16 Agustus 1945 tidak jadi dilaksanakan. Alasan utamanya...
a. diboikot golongan muda d.
Sekutu tiba di Indonesia
b. Soekarno dan Hatta tidak hadir e.
Kondisi Jakrta tidak amam
c. dibatalkan Jepang
- Essay
1.
Apa latar belakang usulan diadakannya rapat dilapangan
IKADA?
2.
Apa makna proklamasi bagi bangsa Indonesia?
3.
Apa alasan Soekarno dan Hatta diculik kerengasdengklok?
4.
Mengapa Soekarno dan Hatta tidakmau memproklamasikan
kemerdekaan walaupun sudah didesakoleh kaummuda?
5.
Selama direngasdenglok Soekarno dan Hatta berada dikediam
siapa?
BAB III
KEDATANGAN
SEKUTU SERTA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
A. PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMEREDEKAAN DENGAN KEKUATAN SENJATA
Pada awal tahun
1945,ihak sekutu memutuskan bahwa pasukan-pasukan Amerika akanmemusatkan
perhatian pada pulau-pulau di Jepang,sedangkan tanggung jawab atas Indonesia
dipindahkan dari South West Pasific Command (SWPC) atau komando pasifik barat
daya (di bawah Amerika Serikat) kepada South East Asia Command (SEAC) atau
komando Asia tenggara (di bawah Inggris). Padatanggal 29 september 1945,
tibalah pasukan Inggris di Jakarta dibawah pimpinan Letjen Sir Philip
Cristison. Pasukan ini dibawah naungan
AFNEI. AFNEI diserahi beberapa
tugas:
·
Menerima penyerahan Jepang
·
Membebaskan tawanan perang Jepang yang berasal dari Eropa
·
Melucuti dan memulangkan tentara Jepang
· Menegakkan
serta memelihara kondisi damai untuk diserahkan kepada pemerintahan sipil
· Mencari
informasi tentang para penjahat perang untuk selanjutnya diserahkan ke
pengadilan sekutu.
Semula
kedatangan mereka disambut hangat oleh rakyat Indonesia. Namun terjadi
ketegangan setalah diketahui bahwa Inggris datangan NICA. NICa adalah otoritas resmi semi militer
dibawah sekutu yang bertugas mengendalikan pemerintahan sipil Hindia-Belanda
setelah Jepang menyerah.
Kedatangan
NICA dengan membonceng Sekutu (Inggris) mengundang ketegangan karena rakyat dan
pejuang Indonesia yakin bahwa sejak awal Belanda berniat menduduki kembali
Indonesia. Kecurigaan semakin nyata ketika NICA mempersenjatai bekas anggota
Koninklijk Nederlands Indies Legel (KNIL) yang baru saja bebas dari tahanan
Jepang.
Dalam
kenyataannya kedatangan sekutu di daerah-daerah menimbulkan insiden. Tentara sekutu sering menunjkkan sikap yang
tidak menghormati kedaulatan bangsa Indonesia. Lebih dari itu tampak jelas
bahwa NICA ingin mengambil alih kekuasaan di Indonesia. Halini terbukti bahwa
AFNEI menyimpang dari misi awalnya. Kenyataan ini memicu pertempuran di
daerah-daerah seperti di Surabaya, Medan, Ambarawa dan Bandung.
1.
Pertempuran Medan Area (13 oktober 1945)
Awalnya
kedatangan sekutu disambut dengan baik oleh pemerintah Indonesiadi Sumatera
Utara. Gubernur Sumatera Utara Teuku Moh. Hasan mempersilakan tim Relief of
Allied of War and Interness (RAPWI) yang betugas membantu pembebasan para
tawanan perang, gubernur mengizinkan sekutu untuk menempati beberapa hotel di kota
Medan. Kenyataannya sekutu dan NICA mempersenjatai bekas tawanan itu serta
membentuk Medan Batalyon KNIL dengan tugas utama: mengambil alih kekuasaan di
kota Medan. Hal ini menimbulkan konflik dengan TKR dan Barisan Pemuda Indonesia
(BPI) pimpinan Achmad Tahir.
Insiden
pertama terjadi pada tanggal 13 oktober 1945, di hotel Bali Medan. Insiden
bermula ketika seorang penghuni merampas dan menginjak-injak lencana merah
putih yang dipakai oleh warga sewtempat. Sebanyak 96 orang tewas sebagian besar adalah orang-orang NICA.
Lama-kelamaan,
pihaksekutu dan NICA terdesak.Hal ini desebabkan pemuda dan TKR sering berhasil
menghadang sertamenyerbu pasukan sekutuyang sedang melakukan patroli. Pada
tanggal 10 Desember 1945 Sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran
terhadap kota Medan.
2.
Pertempuran Ambarawa (26 oktober 1945)
Ambarawa
adalah kota yang terletak di wilayah Jawa Tengah, tepatnya di Semarang dan
Magelang atau antara kota Semarang dan solo.pada mulanya kedatangan sekutu
disambut baik, Gubernur Jawa Tengah Wongsonegoro bahkan menyepakat menyediakan
bahan makanan serta bantuan lain yang diperlukan demi kelancaran tugas sekutu. Pihaksekutu juga berjanji tidak akan
menggangu kedaulatan RI. Akan tetapi
NICA yang membonceng sekutu mempersenjatai bekas tawanan tersebut. Hal ini
membuat kemarahan bangsa Indonesia.
Konflik
senjatapun tak dapat dihindari lagi. Pertempuran baru terhenti setelah Presiden
Soekarno tiba di Magelang pada tanggal 2 Nopember 1945 bersama-sama dengan
Brigjen Bethell, yang kemudian menghasilkan sejumlah kesepakatan antara
Indonesia dengan pihak sekutu. Berikut ini 3 dari 12 butir kesepakatan antara
Indonesia dan Sekutu:
· Sekutu
akan tetapmenempatkan pasukannya di Magelang dalamrangka menyelesaikan tugas
pokoknya, yaitu mengurus paratahanan, tetapi dengan jumlah yang terbatas,
· Jalan
raya antara Magelang dan Semarang tetap terbuka bagi lalulintas tentara sekutu
dan masyarakat Indonesia,
· Sekutu
tidak akan mendukung NICA dalam badan-badan yang berada di bawah kekuasaannya.
Pada kenyataannya
pasukan sekutu melanggar kesepakatan tersebut, pasukan sekutu menjatuhkan bom
di desa-desa sekitar Ambarawa sehingga TKR terpaksa menarik pasukannya ke
wilayah yang aman.
Pimpinan pasukan
TKR bernama Letkol Isdiman gugur. Kemudian kedudukannya digantikan oleh
pimpinannyalangsung yaitu Kolonel Sudirman. Kehadiran Kolonel Sudirman memberi
mapas baru kepada pasukan Indonesia. Merasa yakin posisi sekutu mulai terdesak
maka Kolonel Sudirman memerintahkan untukmengepung ambarawa dari berbagai
penjuru. Setelah pertempuran selama 4 hari akhirnya pasukan Indonesia berhasil
merebut Ambarawa serta memaksa sekutu menarik kembali pasukannya dari Ambarawa
ke Semarang.
3.
Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya
Pertempuran
Surabaya diawali dengan terbunuhnya Brigjen A.W.S Mallaby oleh Arek Suroboyo.
Oleh karena itulah Inggris memberikan ultimatum yang isinya” Siapa yang
membunuh Brigjen A.W.S.Mallaby agar menyerahkan diri dan bagi penduduk yang
memiliki senjata agar menyerahkannya selambat-lambatnya pukul 06.00 pagi pada
tanggal 10 Nopember 1945”. Ultimatum tersebut disambut dengan pertempuran
besar-besaran masyarakat tempur terus-menerus dikobarkan oleh Sutomo (Bung Tomo), Sungkono dan tokoh-tokoh lainnya
dengan satu tekad merdeka atau mati.
Sementara itu
Soekarno berpidato dengan menggunakan bahasa Inggris, lalu disiarkan ke seluruh
dunia. Melalui pidato itu iamelancarkan protes ke PBB. Soekarno juga mendesak
Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman untuk turun tangan menghentikan aksi
militer Inggris, namun protes Soekarno tidak dihiraukan Amerika Serikat dan
PBB. Kepada para pejuang rakyat Indonesia, soekarno menyeruhkan “Tetap Merdeka!
Kedaulatan Negara dan bangsa Indonesia yang diproklamasikan akan kam ipertahankan
dengan soenggoeh-soenggoeh, penuh tanggung jawab bersama, bersatu,ikhlas
berkorban dengan tekad “Merdeka atau Mati”. Sekali Merdeka Tetap Merdeka!”.
4.
Peristiwa Merah-Putih di manado
Setelah
mengetahui kalau Indonesia sudah merdeka maka, rakyat di Manado melucuti
senjata tentara Jepang danmengambilalih kekuasaannya. Gerakkan ini dipelopori
oleh S.S.Pelengkahu. kedatangan sekutu
dan NICA ke Manado yang bermaksud untuk menegakkan kembali kekuasaan
pemerintahan Belanda di Manado. Tentu saja memicu kemarahan rakyat Manado. Hal
ini memicu konflik bersenjata. Knflik pertama kali di Tondano dan Tomohon.
Rakyat terdesak mundur karena minimna persenjataan. Mereka melanjukan
perjuangan dipimpin oleh wolter mongisidi dan nona Emmy Soela dengan cara bergerilya. Dalam rangka
memperkuat perlawanan, Gubernur Sulawesi Sam Ratulangi memerintahkan agar
segera dibentuk organisasi masyarakat yang diberi nama Perjuangan Pusat
Keselamatan Rakyat (PPKR).
5.
Pertempuran di Bandung dan lautan Api (23 Maret 1946)
Pertempuran
di koa Bandung dan sekitarnya ini dikenal dengan istilah Peristiwa Bandung
Lautan Api. Dikatakan Bandung Lautan api karena masyarakat Bandngberhasil
membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan untuk mencegah tentara Sekutu dan
NICA menggunakan Fasilitas sebagai markas strategismiliter mereka. Sejak
kedatangannya, sekutu dan rakyat Indonesia sudah tegang. Pada tanggal 21
Nopember 1945 TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan terhadap
wilayah kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk Hotel Homann dan Hotel
Preanger yang mereka gunakan sebagai markas.keputusan untuk membakar kota
karena para pejuang tidak rela kota bandung dimanfaatkan oleh pihak sekutu dan
NICA. Selain itu bumi hangus merupakan strategi perang karena kekuatan tidak
sebanding dengan kekuatan senjata pihak sekutu dan NICA. Dalam pertempuran itu Muhammad Toha dan Ramdan tewas dalam gudang amunisi yang mereka meledakkan dengan
dinamit. Setelah peristiwa itu TRI bersama rakyat melakukan perlawanan secara
gerilya Bandung. Peristiwa ini mengilhami terciptanya lagu Halo, Halo Bandung.
6.
Pertempuran Lima Hari di Semarang
Pertempuran
Lima hari di Semarang diawali dengan tewasnya dr.Karyadi, kepala Laboratorium
Rumah Sakit Semarang yang akanmemeriksa sumber air yang telah diracun pihak
Jepang di daerah Candi Semarang. Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15-20
oktober 1945 antara pasukan TKR dan PihakJepang di bawah pimpinan Mayor Kido.
Pertempuran baru berakhir setelah tentara Sekutu datang untuk melucuti tentara
Jepang pada tanggal 20 oktober 1945
7.
Perang Puputan di Bali
Perang Puputan
memiliki makna moral, karena dalam ajaran agama Hindu, kematian seorang
prajurit dalam kondisi seperti itu akan menjadi kehormatan bagi keluarganya. di
Bali dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai denga pasukannya, Ciung Wanara.
Pertempuran ini dimulai bulan april 1946 di Denpasar dan beberapakali
memperoleh kemenangan, namun karena keterbatasan senjata akhirnya pasukan Ciung
Wanara terdesak dan mereka bertahan di Desa Marga. Di daerah ini I Gusti Ngurah
Rai berperang habis-habisan sampai titikdarah penghabisan (Puputan) dan
akhirnya beliau dan pasukannya gugur sebagai pahlawan bangsa. Sementara itu di
pihak Sekutu kuran lebih 400 orang tewas. Pertempuran ini dikenal dengan
pertempuran Margarana yang berakhir pada tanggal 18 Nopember 1946.
8.
Petempuran di Sumatera
Selain di
Pulau Jaw, perang dalam mempertahankan kemerdekaan juga berlansung di luar
pulau Jawa, seperti Sumatera. Di Aceh rakyat bersama TKR dibawah pimpinan Teuku
Nyak Arief mengadakan perlawanan keas terhadap pasukan Sekutu dan Belanda.
Pertempuran terjadi juga di Padang, Bukit Tinggi, Lampung, Palembang dan
Riau.diSumatera, sekutu dan Belanda banyak menjumpai rakyat Indonesia dengan
semangat ingin merdeka dengan tekad merdeka atau mati.
Tugas
Lengkapilah Kolom berikut ini!
Identifikasi kembalisemua perjuangan
bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan melalui kekuatan
senjata. Selanjutnya isilah kolom berikut ini!
NO
|
NAMA PAHLAWAN
|
WAKTU DAN TEMPAT
|
PEMIMPIN
|
AKHIR PERLAWANAN
|
1
|
Surabaya, 10 November 1945
|
|||
2
|
I Gusti Ngurah Rai
|
|||
3
|
Peristiwa Merah putih
|
|||
4
|
||||
5
|
||||
6
|
B. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Strategi
Diplomasi
Diplomasi
dilakukan dalam tiga cara, yaitu dengan mencari dukungan negara-negara anggota
PBB, membawa masalah Indonesia-Belanda kehadapan Dewan Keamanan PBB, dan
berunding secara langsung dengan Belanda.
Dalam perundingan
awal yang diprakarsaioleh panglima AFNEI Letjen Philip Christison. Dalam
perundingan itu Archibald Clark Kerr dan Lord Killearn dari Inggris
bertindaksebagai penengah. wakilIndonesia adalah Sutan Sjahrir selaku Perdana
Menteri, H.Agus Salim dan A.K.Pringgodigdo. Sementara itu H.J.Van Mook tidak
bertindak atas nama pemerintah Belanda tetapi atas nama Pribadi.
Dalam perundingan
itu Van Mook mengakui Jawa dan Madura sebagai wilayah de facto Indonesia.
Disamping itu ia mengakui Indonesia sebagai negara persemakmuran yang berbentuk
federal tetapi menjadi bagian dari kerajaan Belanda. Sementara itu dipihak
Indonesia menginginkan pengakuan de facto terhadap pulau Jawa, Madura dan
Sumatera. Usulan Van Mook menjadikan Indonesia negara persemakmuran ditolak
oleh Agus Salim.
Van Mook kemudian
memprakarsai perundingan lanjutan yang kelak diberi nama Perundingan Hooge
Veluwe, pada tanggal 12-24 April 1946. Perundingan ini gagal total karena
Belanda menolak pengakuan kedaulatan Republik Indonesia secara de facto yang
meliputi Jawa, Madura dan Sumatera. Kegagalan perundingan Hooge Veluwe serta
ketegangan yang terus meningkat antara Indonesia dan Belanda mendorong lahirnya
perundingan-perundingan baru.
1.
Perundingan Linggarjati
Belanda mencapai
kesepakatan diplomatik dengan RI pada bulan November 1946. Pada tanggal 12
November 1946, di Linggarjati (kini Kuningan dekat Cirebon), diadakan
perundingan Linggarjati yang hasilnya sebagai berikut:
a.
Belanda mengakui RI sebagai kekuasaan de facto di Jawa,
Madura dan Sumatera. Adapun Belanda harus meninggalkan daerah de facto paling
lambat tanggal 1 Januari 1949.
b.
Kedua pihak sepakat bekerja sama dalampembentukan suatu
negara Republi Indonesia Serikat (RIS) yang berbentu Federal
c.
RIS dan Belanda bersatu menjadi Uni Indonesia-Belanda
dengan Ratu Belanda sebagai kepalanya.
Hasil
perjanjian Linggarjati ditandatangani pada tanggal 25Maret 1947,pihak Indonesia
diwakili oleh Perdana Mentri Sutan Syahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh Van
Mook. Kesepakatan itu tidak berlangsung lama karena kedua belah pihak saling
tidak percaya sehingga timbul pertikaian-pertikaian politik yang sengit. Akan
tetapi hasil perjanjian Linggarjati adalah satu langkah menuju cita-cita
kesatuan Republik Indonesia.
2.
Komisi Tiga Negara (KTN)
Disebut komisi
Tiga negara karena beranggotakan tiga negara, yaitu Australia yang dipilih
Indonesia, Belgia dipilih oleh Belanda, dan Amerika sebagai penengah atau pihak
netral. Australia diwakili oleh Richard.
C. Kirby, Belgia diwakili oleh Paul
Van Zeeland dan Amerika Serikat diwakili oleh Frank Graham. KTN memutuskan
bahwa tugasnya di Indonesia adalah
menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan cara-cara damai. KTN
berhak mengambil inisiatif untuk masalah militer, sedangkan untuk masalah
politik KTN hanya memberikan saran-saran
3.
Perjanjian Renville
Atas prakarsa
Komite Tiga Negara akhirnya Indonesia dan Belanda dipertemukan di meja
perundingan. Perundingan ini dilaksanakan atas kapal perang Amerika Serikat USS
Renville. Oleh karena itu perundingan ini dikena ldengan perundingan Renville.
Dalam perundingan ini Perdana Menteri Amir Syarifuddin menjadi pemimpin
delegasi Indonesia, sedangkan pihak Belanda diwakili oleh Abdulkadir
Widjojoatmojo (orang Indonesia Yang Pro Belanda).
Hasil perundingan
Renville yaitu:
a.
Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia,
dan berakhir setelah kedaulatannya diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat
(RIS)
b.
RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan negara Belanda
dalam uni Indonesia-Belanda
c.
RI merupakan bagian dari RIS
d.
Daerah RI yang didudukioleh Belanda sebagai hasil agresi
militer, harus diakui sebagai daerah pendudukan Belanda
e.
Pasukan RI yang berada didaerah kantong (daerah
pendudukan Belanda) harus ditarik ke daerah RI.
4.
Perundingan Roem-Royen (17 APRIL 1949)
Perundingan ini
berisikan antara lain bahwa pemerintah Indonesia bersedia untuk:
·
Memerintahkan”seluruh pengikut Republik yang bersenjata”
untuk menghentikan perang gerilya
·
Bekerja sama untuk menjaga ketertiban, keamanan dan
menjaga perdamaian
·
Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag,
dengantujuan mempercepat “kedaulatan kepada Negara Indonesia Serikat dengan
tanpa syarat setelah para pemimpin pemerintahan kembali ke Yogyakarta
·
Menghentikan aksi militer dan membebaskantahanan politik
·
Menyetujui kembalinya pemerintahan RI ke Yogyakarta
·
Menyetujui RI sebagai bagian dari negara Indonesia
Serikat
·
Berusaha akan menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar.
Pada
tanggal 6 Juli 1949, Soekarno-Hatta kembali ke Yogyakarta. Kembalinya Presiden
dan wakil Presiden ini diikuti dengan penarikan mundurnya pasukan Belanda dari
Yogyakarta.
5.
Konferensi Inter Indonesia
Konferensi Inter
Indonesia baru dilaksanakan setelah pemimpin Indonesia kembali ke Yogyakarta.
Konferensi ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung pada
19-22 Juli1949, di Kaliurang, yogyakarta. Pelaksanaannya dipimpin oleh Mohammad
Hatta. Sementara tahap kedua berlangsung pada tanggal 31 Juli- 3 Agustus 1949, diadakan
di Jakarta di bawah pimpinan Sultan Hamid selaku ketua BFO. Dalam hal ini, BFO
mendukung tuntutan Indonesia atas penyerahan kedaulatan tanpa ikatan-ikatan
politik ataupun ekonomi. Dalam bidang pertahanan dan militer, konferensi ini
merumuskan beberapa hal sebagai berikut:
·
Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS)
merupakan angkatan perang nasional
·
TNI merupakan kekuatan inti APRIS. APRIS akan menerima
orang-orang Indonesia yang ada di dalamkesatuan KNIL
·
Pertahanan negara akan menjadi tugas dan hak pemerintah
RIS.
Keberhasilan
dari kesepakatan inilah yang memungkinkan terselenggaranya Konferensi Meja
Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda dari bulan Agustus sampai November 1949.
6.
Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja
Bundar (KMB), dengan dihadiri oleh delegasi Indonesia yang dipimpin oleh
Mohammad Hatta, delegasi Belanda dipimpin oleh J.V.Maarseven, dari delegasi BFO
dipimpin oleh Sultan Hamid, dan UNCI diketuai oleh Chritchley. Konferensi
dipimpin oleh Perdana Menteri Belanda Willem Drees. Dalam konferensi ini
dibentuk tiga komisi masing-masing membahas masalah ketatanegaraan, keuangan
dan militer.
Setelah
perundingan yang berlarut-larut, pada tanggal 2 November 1949 tercapailah
persetujuan KMB, dengan hasil-hasil utamanya sebagai berikut:
·
Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir
bulan Desember 1949
·
Diputuskan pula beberapa persetujuan pokok yang terkait
masalah keuangan, ekonomi, sosial budaya dan lain-lain
·
Mengenaisoal Irian Barat penyelesaiannya akan ditunda
selama satu tahun
·
Persetujuan KMB juga memuat ketentuan-ketentuan mengenai
pembentukan APRIS dengan TNIsebagai inti.
·
Kerajaan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda
·
Indonesia membayar utang-utang Belanda sejak tahun1942.
7.
Penyerahan Kedaulatan
Pada tanggal 23
Desember 1949, Wakil Presiden Mohammad Hatta
berangkat ke Belanda memimpin delegasiRIS. Misi utamanya adalah
menandatangani naskah pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda. Para
penandatangan yang hadir adalah Ratu Juliana, perdana menteri Willem Drees,
menteri seberang lautan A.M.J.A.Sassen, Mohammad Hatta. Di Jakarta Sultan
Hamengkubuwono IX dan wakil tinggi mahkota A.H.J.Lovink secara bersama-sama
menandatangani naskah penyerahan kedaulatan. Pada tanggal yang sama di
Yogyakarta dilakukan penyerahan kedaulatan dari RI kepada RIS. Setelah
penandatanganan, Presiden Soekarno kembali ke Jakarta untuk memangku jabatan
baru sebagai Presiden RIS. Setelah hampur selama 4 tahun ditinggalkan, Jakarta
sekarang kembali menjadi ibu kota Republik.
Tugas
Lengkapi kolom-kolom berikut ini!
Strategi Diplomasi dalamMempertahankan Kemerdekaan
NO
|
Nama Perjanjian
|
Waktu dan Tempat
Pelaksanaan
|
Tokoh yang Terlibat
|
Keuntungan
|
|
Bagi Indonesia
|
Bagi Belanda
|
||||
Evaluasi III
- PILIHAN GANDA
Jawablah pertanyan dibawah Ini!
1. Salah satu tugas Sekutu di Indonesia adalah...
a.
Menerima penyerahan
kekuasaan dari tangan Jepang
b.
Memulihkan keamanan di
Indonesia
c.
Melucutisenjata Jepang
yang dirampas pemuda Indonesia
d.
Mengantarkan NICA di
Indonesia
e.
Membantu Belanda
menguasai Indonesia
2.
Pasukan Sekutu mendarat
di surabaya pada tanggal...
a.
25 Oktober 1946 d. 25 Oktober 1945
b.
25 Oktober 1947 e. 25 Oktober 1948
c.
25 Oktober 1944
3.
Belanda mengakui
kedaulatan Republik Indonesia atas Jawa, Madura dan Sumatera adalah
hasilperundingan...
a.
Renville d. Konferensi Meja Bundar
b.
Roem-Royen e.
Inter-Indonesia
c.
Linggar Jati
4.
Tujuan knferensi
Inter-Indonesia adalah...
a.
Untuk membentuk
pemerintahan darurat
b.
Menyatukan anrata RI dan
BFO
c.
Membentuk negara
Kesatuan RI
d.
Untuk membentuk negara
Federal
e.
Untuk menyatukan
pendapat
5.
Pernyataan berikut ini
yang tidak tepat terkait dengan tugas AFNEI
di Indonesia adalah...
a.
Mengadili
penjahat-penjahat perang Jepang
b.
Membebaskan tawanan
perang Jepang
c.
Melucuti dan memulangkan
tentara Jepang ke negaranya
d.
Menjamin kondisi damai
e.
Menerima penyerahan
Jepang
6.
Istilah puputan mengacu
pada suatu semangat perjuangan melawan penjajah yang ditunjukkan oleh rakyat
di...
a.
Jawa Tengah d. Jawa Barat
b.
Bali e. Jawa
Timur
c.
Sulawesi Selatan
7.
Perhatikan nama-nama
pejuang di bawah ini
(1)
Kol. Isdiman (4)
Achmad Tahir
(2)
Moh.Toha (5) A.
Rivai
(3)
Emmy Saelan
Dari nama-namadi atas, pejuang yang terkait erat dengan perlawanan terhadap
Sekutu di Jawa Barat ditunjukkan pada nomor...
a.
(1) d.
(4)
b.
(2) e.
(5)
c.
(3)
8.
Sekutu tiba di Bandung
pada tanggal 12 oktober 1945. Peristiwa pembumihangusan Kota Bandung yang kelak
dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api mewarnai kedatangan Sekutu di kota
ini. Pelaku utamanya adalah...
a.
TKR d.
Pasukan Inggris
b.
TRI e.
Pasukan siluman
c.
NICA
9.
Faktor utama meletusnya
pertempuran di Ambarawa pada tanggal 20 November 1946 adalah...
a.
Sekutu melanggar
kesempatan
b.
NICA membonceng pasukan
Sekutu
c.
Sekutu tidak mengakui
eksistensi TKR
d.
TKR tidak percaya pada
komitmen Sekutu
e.
Sekutu mengambil alih
pemerintahan di Jawa Tengah
10.
Perjanjian linggarjati
yang ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 menjadi cikal bakal lahirnya
bentuk negara... di Indonesia
a.
Kesatuan d.
Republik
b.
Pancasila e. Federal
c.
Sosialis
B.
ESSAY
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
1.
Mengapa perjanjian
Linggarjati berbuntut lengsernya Sutan Syahrir dari Perdana Menteri?
2.
Tuliskan isi perjanjian
Renville!
3.
Tuliskanlah fungsi
Komite Nasional Indonesia!
4.
Sebutkanlah keputusan
dari perundingan Roem-Royen!
5.
Apa yang menyebabkan
terjadinya peristiwa Ambarawa?
No comments:
Post a Comment